“Akan banyak waktu dan hal-hal lain yang dikorbankan untuk menyampaikan informasi pada masyarakat,” ungkapnya pada pelatihan yang digelar Dewan Mahasiswa Fakultas (Dema-F) Psikologi ini. Seorang Jurnalis, lanjut Purna seyogyanya mampu memberikan pengaruh positif dari berita yang ia sampaikan.
Mengingat ini mahasiswa Psikologi, Purna juga mengingatkan calon Jurnalis Fakultas Psikologi agar memperhatikan dampak psikologis yang ditimbulkan dari sebuah berita. “Terkadang ada beberapa media yang memberitakan hanya untuk kepentingan rating saja tanpa melihat dampak dari berita tersebut,” tegasnya.
Mengusung tema Psikologi Mengenal Jurnalistik, diharapkan Dema Fakultas Psikologi mampu menerbitkan produk jurnalistik berdasarkan latar pendidikan mereka. Harapan ini diungkapkan ketua Dema Fakultas Lutfi Permana.
Pelatihan ini tak hanya program kerja dari bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Dema Fakultas. Kominfo berkeinginan mengembangkan potensi dan bakat mahasiswa Fakultas Psikologi. “Karena dari SDM-nya kurang. Kita ingin yang benar-benar serius dan tanggung jawab,” ujar kepala bidang Kominfo Muhammad Iqbal Fadlullah.
Salah satu peserta Rifa’ati Maulani Abdulloh mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. Menurut Rifa, ilmu psikologi juga membutuhkan junalistik untuk melihat jurnalistik dalam perspektif psikologi. “Minat juga sama dunia jurnalistik, waktu SMA pernah ikutan workshop jurnalistik 3 hari,” ujar mahasiswi Psikologi semester IV itu.
Iqbal juga berharap agar pelatihan ini menjadi kegiatan rutin guna kualitas mahasiswa Psikologi di dunia jurnalistik di meningkat. “Saya berharap pelatihan ini bukan pertama dan terakhir,” tutup Iqbal.
Labels:
Berita
Thanks for reading Purna Irawan: Jurnalis Harus Kuat Mental. Please share...!
0 Comment for "Purna Irawan: Jurnalis Harus Kuat Mental"