Catatan pribadi, isinya pun sesuka hati.

Nok Nang, Budaya Yang Tak Akan Hilang

Sumber Foto: Fanspage Facebook Nok Nang Dermayu
Ada yang menarik ketika berkunjung ke sebuah daerah, di mana pun itu. Salah satunya jika berkunjung ke Kabupaten Indramayu yang memiliki aneka ragam budaya warisan para leluhurnya. Kali ini, penulis ingin mengulas budaya di Indramayu yang berfokus pada nama panggilan (sebutan awal sebelum nama orang), penasaran? Check this out !

Di Indramayu memiliki panggilan khas tersendiri, dalam hal ini panggilan untuk perempuan dan laki-laki. Panggilan perempuan dalam bahasa Indramayu adalah Nok, sedangkan laki-laki dipanggil Nang. Unik bukan? Tentu berbeda dengan masyarakat Sunda (Mojang: perempuan) dan (Jajaka: laki-laki). Padahal Indramayu berada di tengah-tengah kota dan kabupaten yang mayoritas suku Sunda seperti Bandung, Subang, Majalengka, Kuningan dan sebagainya. Namun, Indramayu tetaplah Indramayu dengan Nok dan Nang-nya.

Penggunaan panggilan Nok dan Nang selalu digunakan oleh masyarakat Indramayu setiap harinya dan begitu melekat. Seperti “Nok arep mendi? (Nok mau kemana?)” atau “Nang wis mangan durung (Nang sudah makan belum?)”. Tapi, penggunaan panggilan Nok dan Nang juga dijadikan sebagai salah satu icon pemilihan duta wisata dan kebudayaan di Indramayu, lho.

Yaitu Pasanggiri Nok Nang Dermayu (PNND) yang diadakan oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Indramayu. Tujuan PNDD sendiri adalah untuk menjaring pemuda-pemudi Indramayu yang memiliki wawasan luas dan kepedulian tinggi terhadap budaya, kesenian, pariwisata Indramayu. Tentunya mempromosikan kepada para wisatawan juga ya.

Nok Yulia Syahirah Umar dan Nang Anton Trileo Andrean dinobatkan sebagai Nok Nang Dermayu Pinunjul (Terpilih) tahun 2016. Keduanya akan menjadi wakil Kabupaten Indramayu dalam Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat 2016 pada November mendatang. Keikutsertaan Nok Yulia dan Nang Anton dalam Pasanggiri Mojang Jajaka Jawa Barat diharapkan dapat mengharumkan nama Indramayu. Sehingga harapan Indramayu sebagai Kota Budaya perlahan akan terwujud.

Sumber Foto: Fanspage Facebook Nok Nang Dermayu
Pada PNND 2016 tidak hanya merebutkan gelar pinunjul, atribut atau penghargaan lainnya pun turut diberikan kepada para finalis. Di antaranya, Nok Nang Dermayu wakil satu, dua dan tiga. Nok Nang Dermayu Berbakat, Nok Nang Photogenic, Nok Nang Favorit, Nok Nang Intelegensia, dan Nok Nang Meduluran.

Tak jarang jebolan atau alumni PNND pun turut menuai prestasi yang membanggakan bagi Indramayu. Seperti Inka Noor Aulia mantan Nok Dermayu Pinunjul 2011, menjadi salah satu finalis di ajang bergengsi Pemilihan Puteri Muslimah Indonesia 2015. Tak tanggung-tanggung Inka menyaber gelar Runner Up 1 Puteri Muslimah Indonesia 2015 dan mendapat special award yaitu Puteri Muslimah Sosial Media. Wow !

Alumni PNND lainnya ada Septian Sugara, adalah Nang Dermayu Berbakat 2012. Pada tahun 2015, Septian menjadi salah satu delegasi Jawa Barat dan satu-satunya orang Indramayu yang mengikuti Jambore Pemuda Indonesia (JPI) di Kepulauan Riau. Perlu diketahui, JPI ini seleksinya sangat ketat lho. Amazing !

Di tahun yang sama, Septian juga berhasil lolos menjadi delegasi Jawa Barat dalam acara Indonesia Culture and Nationalism (ICN) 2015. ICN merupakan serangkaian acara kepemudaan berskala nasional yang diadakan oleh Student Board S1 Universitas Prasetiya Mulya. ICN terdiri dari 3 acara utama yaitu ICN Conference, ICN Festival, dan Food Exhibition. Tujuan acara tersebut adalah untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan kecintaan akan budaya tanah air. ICN 
diikuti 34 pemuda perwakilan provinsinya masing-masing. Menganggumkan bukan?

Inka dan Septian adalah hanyalah sebagian dari banyaknya prestasi-prestasi alumni PNND di luar sana, mungkin. Dengan beragam prestasi yang dimiliki para alumni PNND penulis berharap mereka tetap mengenalkan kebudayaan Indramayu di lingkungan barunya. Melalui ajang seperti PNND, penulis yakin akan menghasilkan generasi-generasi yang sadar akan budayanya sendiri. Nok dan Nang bukan hanya sekedar penggunaan panggilan, lebih dari itu.
Labels: Opini

Thanks for reading Nok Nang, Budaya Yang Tak Akan Hilang. Please share...!

0 Comment for "Nok Nang, Budaya Yang Tak Akan Hilang"

Powered by Blogger.
Back To Top