Jurnal Ibnu

Catatan pribadi, isinya pun sesuka hati.

Merindukan Sosok-Sosok Saat Sekolah Dasar


Foto diambil saat buka bersama pada tahun 2013
Entah kenapa tiba-tiba merindukan sosok teman-teman saat Sekolah Dasar, 2007 lalu tepatnya kami dinyatakan lulus di sekolah yang cukup banyak memakan waktu dibanding tingkatan yang lain. Enam tahun ! Bayangkan ! Tapi untung belum ada UEN kala itu, (Ujian Nasional-red)

Tiba-tiba pula, gue kepikiran untuk membuat grup whatsapp alumni SD ini. tujuannya ya sambung untuk sambung silaturahim setelah sekian lama, jiaaah. Gue kirim pesan ke temen-temen yang masih aktif di Facebook, untungnya pada punya Facebook, ada sih beberapa yang gak ketemu. Wajar, jaman SD gue belum booming tuh facebook. Gue aja belajar pesbuk pas SMP, sungguh tragis, hahaha.

Gue coba mengingat satu per satu foto di atas ini. Di mulai dari yang berdiri dari kiri. Deni, terkenal cengeng (doyan nangis) kala itu, selalu di anter sama orang tuanya, sampe kelas berapa tuh Den. Sekarang masih sering nangis gak Den? Hihihi.


Khaerudin, gue heran sama ini bocah, pernah dipanggil Runtah (yang artinya sampah). Sampe sekarang gue belum tahu betul ceritanya kenapa dia dipanggi Runtah pas SD, mohon jelaskan ya Din.hehehe. Runtah bisa dibilang preman atau boss pas SD, anak kelas pada takut sama tuh bocah, mungkin karena sangar kala itu. Tapi sekarang mah ah biasa aje lu Din, hehehe. Kabarnya sedang di Brunei, semoga sukses terus bro.

Maftuh, dipanggil Atu. Suka dibully pacarnya Catu. Anaknya mang Jabidin tukang Ayam. Gue lupa track record dia selama SD, mungkin dia salah orang yang pendiam, kaya gue haha. Atu udah sarjana kesehatan masyarakat di salah satu kampus Stikes di Yogyakarta. Anjir emang ngeduluin aing. Tapi belum wisuda hehehe


Khodijah, dipanggil Dijah sama bu Yuni (guru kelas 5). Dia dikenal baik banget sih orangnya, pendiem juga. Gue lupa track record nih orang, ya mungkin gara-gara pendiam, kaya gue haha. Juliana Sonia, dipanggil Yuli, suka nangis juga yul hahaha dan suka di bully sama anak cowo. Yuli udah bergelar Ahli Madya (Amd) niyeh, selamat ya kaka, moga ilmunya bermanfaat, doakan aing segera menyusul.

Wahyu, si pemegang kunci sekolah, hebat sekali dia. Tanpa dia, anak-anak gak bisa masuk kelas. Wahyu pernah kesurupan tapi itu gak tau pura-pura atau beneran. Bikin anak kelas panik. Anjir emang lu yu hehehe.

Rian, si KM (Ketua Murid). Nilainya selalu bagus dan selalu dapet rangking. Gue pernah iri emang nih bocah hahaha. Tong pinter-pinter teuing lah yan jadi budak teh hahaha. Kisah percintannya juga lumayan rumit, apa kabar hubungannya sama Tiara yan? Hahahah. Sini bos maen ke Bandung, jangan lupa traktir aing. Hahaha


Putri, suka dibully juga put sama anak cowo hahaha. Putri ini sahabatan banget sama Neni, keman-mana pasti berdua, bener gak sih put hehehe. Lanjut yang duduk dari kiri ada Cakrodin. Dipanggil Udin, duh gue lupa track recordnya euy.

Wahyudin, dipanggil idin, dia punya kembaran tapi gak kembar, namanya Depri. Kelakuan dua kembar ini bertolak belakang banget, idin dikenal siswa yang baik, dan Depri dikenal tidak baik. Dan selalu begitu. Malahan, kabar terakhir dari Emak-ku, si Idin ini jadi guru madrasah di DTA La-Tahzan, selamat ya Din, Depri sibuk apa Din? Wis kawin durung?


Ajis, ini orang paling porno abis, udahlah jangan diomongin lah hahaha. Ajis ini udah nikah rupanya sama temen satu SMP gue. Selamat ya bro, segera punya anak. Kerudung orange ada Dianti, dianti orangnya cerewet deh kayanya pas SD, bener gak yan? Hihihi, lupa euy kelakuanmu pas SD. Dian ini sama Putri rupanya satu SMK di SMKN 1 Gantar, dan kenal sama si Yayat yang juga temen kuliah dan sejurusan gue. Hemmm

Di belakang Dian, ada Adi, duh ini bocah sering banget di bully kalo gak salah. Sabar Di hahaha. Lanjut ada si Dede, suka dipanggi Dede Royati dan Om Roy, Royati adalah nama ibunya. Emang parah banget sih anak-anak ngasih panggilan ini. Dede adalah orang paling besar dan tinggi badannya saat itu, ya kan De?

Lanjut ada si Dedes, Dedes ini orangnya cuek, hehehe suka nulis lirik lagu di buku terus dinyanyiin, iya gak sih Des? Duh lupa euy sama kelakuanmu. Hehehe. Duduk paling depan baju putih, Agus namanya, duh Gus gue lupa sama kelakuanmu. Sorry. Sampingnya, itu jangan deskripsikanlah, pendiem banget orangnya, saking diemnya sampe-sampe pernah kapicirit (boker-red) di celana pas balik sekolah. Mantap.

Beberapa temen SD gue ada yang gak ada di foto ini. Kaya si Neni, neni ini bisa dibilang anak kesayangan guru banget sih, iya gak nen hehehe. Tio, tio ini pas SD kaya anak buahnya khaerudin gitu lah, ya Din? Hehehe duh lupa lagi kalakuanmu Yo. Terus ada si Aan, aan dikenal gendut, rumahnya deket banget sama sekolahan, jadi sering bolos ya An hehehe. Terus ada Suci, Suci juga dikenal sebagai cewe sangar, cuek tapi baik, yang gue inget tulisan dia selalu bagus. Duh lupa lagi kelakuanmu Ci.


Terus ada si Resa, Resa dikenal banyak duit, sering banget dipalak sama Khaerudin kalo gak salah, duh lupa euy sama kelakuanmu Sa. Terus ada di Dewi, Dewi adalah cewe rempong, judes juga heheh tapi baik. Terus si Ela, Ela pendiem tapi suaranya jangan ditanya heheh. Ada Taniah, suka di bully banget nih Taniah, gue sekarang manggilnya Mbak, Mbak Tan ini dikenal gendut juga sama kaya Aan. hehe Aan juga soulmatenya si Thomas, si kecil yang banyak tingkah, hehehe

Terus ada Wulan, sama Riska, tapi lupa sama kelakuannya. Kira-kira siapa lagi yang belum kesebut di sini,

Duh rupanya panjang juga nyeritain gini, sorry juga kalo banyak yang lupa tentang diri kalian, hehe. Maklum bae “ENYONG WIS TUA CAH” hehehe. Jika tulisan kurang enak di hati, bilang saja, nanti gue hapus atau di edit. Semoga bisa dipertemukan kembali dan full orangnya. Jangan lupa, KITA PERNAH ENAM TAHUN BARENG-BARENG, MASA SILATURAHIM TIDAK DIJAGA?

Alasan gue bikin tulisan kaya gini ya juju aja, RINDU, KANGEN sama kalian semua cah. Semoga pada sehat terus ya cah. Wis ah pegel ngetike. Asalamualaikum.

Nunung Nurhayati Suwanda : Perjuangan Ikut Student Exchange di University Malaya

Usaha keras tidak akan menghianati hasil. Rupanya ungkapan tersebut dirasakan oleh Mahasiswa semester enam Jurusan Manajemen UIN SGD Bandung, Nunung Nurhayati Suwanda. Dirinya terpilih menjadi delegasi UIN SGD Bandung untuk mengikuti kegiatan Summer Enrichment Program (SEP) yang diselenggarakan University Malaya (UM), Malaysia. Ia berangkat bersama 21 mahasiswa UIN SGD Bandung lainnya pada awal Maret lalu selama 21 hari.

Kata Nunung, untuk lulus menjadi delegasi tidaklah mudah. Menurutnya, ia harus mengikuti beberapa tahap seleksi yang cukup ketat. Di antaranya seleksi administrasi, membuat essay on the spot, dan interview. “Awalnya aku pesimis pas tahap essay on the spot, soalnya yang daftar 80 orang lebih kan. Alhamdulilah lulus essay dan masuk ke tahap interview,” kenangnya.



Pada tahap interview, kata dia, para mahasiswa diuji kemampuannya dalam public speaking, khususnya dalam berbicara bahasa Inggris. Di tahap ini, ia merasa percaya diri, karena sebelumnya ia pernah mengikuti kursus bahasa Inggris ternama di Kota Bandung.

Selama kegiatan SEP, dirinya mendapat banyak pengalaman di negeri Jiran itu. Seperti mini conference atau Model United Nations, ia menjadi tahu tentang negara Laos dan ASEAN lainnya. “Di mini conferene aku megang Laos, jadi aku tahu permasalahan-permasalahan di Laos, juga saling memberi solusi satu sama lain," katanya

Disana, ia mengikuti kelas-kelas internasional dengan beberapa mahasiswa di negara Jepang, China, dan Australia. Tak hanya itu, perempuan asal Karawang juga turut mempelajari kebudayan, sejarah, dan alat musik tradisional di Malaysia. “Aku disana belajar alat musik yang namanya Caklempong, kalo di Indonesia sih kaya gamelan gitu,” ujarnya.

Sebelumnya, ia pernah bermimpi, ia harus pergi ke luar negeri sebelum lulus kuliah dan harus punya pengalaman internasional. Ia juga ingin merasakan kehidupan bersama orang-orang yang berbeda budaya dengan Indonesia dan ingin berbagi banyak hal tentang Indonesia. Akhirnya berkat motivasi dan keinginan yang besar, ia dapat mencapai semua itu.

Meskipun banyak organisasi yang ia ikuti, di antaranya Earth Hour Bandung, Sahabat Museum KAA, Dewan Mahasiswa FISIP, dan Lembaga Pers Mahasiswa Suaka, ia tetap mengedepankan kuliahnya. Karena bagi dia, kuliah adalah bentuk kewajiban, sesibuk apapun di organisasi ia tetap mencoba menjalankan tugasnya sebagai mahasiswa.
“Sempat keteteran bagi waktu sih. Tapi aku bikin skala prioritas yang di simpan di note handphone atau di schedule board. Jadi sebisa mungkin aku imbangin antara organisasi dan kuliah," tutupnya di akhir perbincangan.



Mahasiswa KKN UIN Bandung Membuat Taman Baca Masyarakat


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (KKN Sisdamas) UIN SGD Bandung membuat sekaligus meresmikanTaman Baca Masyarakat (TBM) yang bernama “Jendela Dunia” di Kampung Ciranji, RT 06 RW 02, Desa Cirende, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Minggu (5/3/2017).

Menurut inisiator program, Firly Yunanda Damanik mengatakan tujuan dibuatnya TBM tersebut adalah untuk meningkatkan nilai literasi dan minat baca masyarakat Kampung Ciranji. Ia menambahkan, yang melatarbelakangi pendirian TBM yaitu tingginya minat dan antusias anak-anak terhadap membaca buku.

“Untuk pengadaan bukunya dari sumbangsih masyarakat tiap rumah minimal satu, terus dari penerbit buku juga, serta sumbangan dari temen-temen KKN kelompok 66,” ujar mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Inggris itu.

Buku yang tersedia di TBM bermacam-macam, di antaranya buku-buku dongeng, buku-buku keagamaan, kamus, buku-buku pengetahuan umum, buku lembar kerja siswa (lks) tingkat SD, SMP, SMA, dan buku-buku lainnya yang menunjang pendidikan.

Salah satu anak Kampung Ciranji, Robby sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN Sisdamas UIN SGD Bandung yang telah membuat TBM. “Nuhun pisan buat kakak-kakak KKN, di sini jadi rame karena ada TBM,” kata siswa kelas lima SD itu.

Firly berharap dengan adanya TBM ini dapat mempermudah anak-anak dalam mendapatkan ilmu. Selain itu, agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat dalam dunia literasi. "Semoga TBM ini bermanfaat bagi seluruh warga di kampung Ciranji," pungkasnya.

PARKIRAN, Aplikasi Aman dan Nyaman

Dok. Antara
Bagi Anda yang kesulitan mencari tempat parkir yang aman dan nyaman, Anda tak usah khawatir. Pasalnya sebuah aplikasi startup bernama PARKIRAN, akan menjadi solusinya. PARKIRAN hadir untuk memberikan solusi bagi pengguna kendaraan bermotor yang kadang kesulitan menemukan tempat parkir di tengah semakin terbatasnya lahan.

Dilansir dari antaranews.com menurut CEO Founder PARKIRAN Hatta Afkar, PARKIRAN Juga dilengkapi fitur asuransi yang akan melindungi keamanan kendaraan Anda, dan harga parkir yang jelas. PARKIRAN memberikan kemudahan pembayaran dengan sistem cash dan P Pay, hingga transparansi retribusi dan pajak yang harus disetorkan kepada negara. Selain pengendara, para mitra yang menyediakan lahan parkir juga bisa merasakan manfaat aplikasi ini dengan memberdayakan lahan tidur sebagai lokasi parkir.

“Semua mitra kami tertarik dengan program yang kami miliki. Salah satunya memberikan asuransi terhadap kendaraan yang parkir. Kami pun mengedukasi mereka untuk memberikan fasilitas tambahan seperti toilet, musholla, warung makan, wifi gratis, cucian motor dan helm agar memiliki nilai tambah bagi calon pengguna jasa layanan parkir,” jelas Hatta.

Hatta mengatakan, saat ini sudah ada 25 mitra yang tersebar di Jabodetabek, 15 di antaranya sudah online. Dari 25 mitra tersebut, PARKIRAN telah mendapat jatah 25% dari rata-rata kapasitas 100 untuk motor dan rata-rata lima untuk mobil yang disediakan mitra. Kedepannya, PARKIRAN berkomitmen untuk memperluas mitra parkir dengan target 25 parkiran baru tiap bulannya.

Bagi pengendara yang menggunakan aplikasi PARKIRAN ini sebenarnya cukup sederhana. Anda bisa mencari lahan parkir yang tersedia dengan layanan peta real-time di dalam aplikasi. Cakupan wilayahnya bisa diatur untuk lahan parkir terdekat atau sesuai dengan pencarian lahan parkir yang diinginkan.

Setelah itu, Anda bisa melakukan reservasi atau check in di lahan parkir tersebut. Jika sudah melakukan reservasi Anda akan mendapat tiket berupa QR code yang nantinya akan discan oleh juru parkir atau pemilik lahan parkir atau mitra PARKIRAN. Kapasitas dan ketersediaan parkiran akan terlihat secara real time dalam aplikasi.

Besaran atau biaya parkir sudah ditentukan di awal. Jadi, Anda tidak akan bingung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa parkir di tempat yang dituju. Soal pembayaran bisa dilakukan secara cash maupun lewat fitur dompet digital P Pay yang tersedia di dalam aplikasi. Untuk saat ini aplikasi Parkiran saat ini baru tersedia untuk perangkat berbasis Android. Sementara untuk iOS baru akan tersedia Februari mendatang.

Menggapai Mimpi di La La Land

Foto dari Google
Memasuki awal tahun 2017, tak lengkap rasanya jika kamu belum nonton film bergenre romance yang satu ini. Film La La Land besutan Damien Chazelle ini bakal bikin kamu baper setengah mati. Penasaran? Simak ya ulasannya.

La La Land mengisahkan dua insan yang sama-sama ingin meraih cita-citanya. Mia (Emma Stone) ingin menjadi seorang artis film ternama, sedangkan Sebastian (Ryan Gosling) ingin menjadi seorang musisi music jazz. Keduanya dipertemukan di bar, saat itu Sebastian sedang memainkan piano jazznya menghibur para pengunjung, Mia pun menyukai permainan pianonya. Ketertarikan Mia pada Sebastian rupanya dihiraukan, wajar saja, Sebastian sedang kesal karena baru saja dipecat oleh pemilik barnya.

Di waktu yang berbeda, mereka pun dipertemukan kembali. Kali ini dalam suatu pesta, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Mia mencoba menarik perhatian Sebastian dengan meminta sebuah lagu untuk dimainkan. Sebastian pun merasa kesal, hingga akhirnya ia pun menemui Mia dan meminta maaf atas sikapnya waktu di bar.

Di akhir pesta, keduanya menjadi akrab ketika mencari mobilnya masing-masing. Para penonton pun dimanjakan dengan nyanyian dan dansa keduanya, hmmm sajian yang menarik.

Hubungan mereka pun menjadi semakin mesra nan bahagia. Soal mimpi-mimpi yang ingin dicapai, mereka pun saling mendukung satu sama lain. Tak lama kemudian, Sebastian mendapat tawaran dari temannya untuk tergabung dalam sebuah grup band ternama, ia pun mengambilnya. Akibat banyaknya waktu tur dan konser dan promo bandnya, hubungan Sebastian dan Mia pun menjadi merenggang.

Terjadi konflik di antara keduanya yang berujung pada memilih jalan hidupnya masing-masing. Mia pun merasa bahwa dirinya tak memiliki bakat dalam bermain akting. Namun, pada suatu hari, Mia mendapat panggilan tawaran untuk memerankan film dari sutradara terkenal Amy Grand. Berkat usaha dan dukungan Sebastianlah, Mia dapat mewujudkan mimpi-mimpinya.

Adegan di luar dugaan penonton pun terjadi di akhir film. Kesal dan baper, itu kalimat yang akan kamu ucapkan nantinya, penasaran kan? Makanya buruan nonton, kalo bisa ajak si doi sih hehehe. Meskipun dengan durasi film dua jam, kamu bakal ngga kerasa, karena kamu bakal hanyut dan larut dalam film tersebut. Jadi ngga salah memang, film ini mendapat tujuh penghargaan bergengsi di Golden Globes Award. Di antaranya, Best Actor in a Musical or Comedy Motion Picture, Best Actress in a Musical or Comedy Motion Picture, Best Musical or Comedy Motion Picture, Best Director of a Motion Picture, Best Original Score, dan Best Screenplay of a Motion Picture.

La La Land pun memecahkan rekor dengan peraih penghargaan terbanyak sepanjang sejarah dunia perfilman Hollywood, keren bukan?. Jadi masih mikir-mikir buat nonton film yang keren parah ini? awas lho nyesel, hehehe. 

Menyikapi Fenomena Hoax

Sumber gambar : google
Akhir-akhir ini berita palsu atau hoax begitu ramai menjadi perbincangan publik. Belakangan lagi, Kominfo memblokir 11 situs berita yang menyabarkan hoax. Situs tersebut juga dianggap mengandung konten negatif dan meresahkan masyarakat. Apalagi 11 situs yang diblokir itu tidak terdaftar sebagai media di Dewan Pers.

Tentu saja Dewan Pers tidak dapat melindungi 11 media tersebut dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, karena tidak terdaftar. Dewan Pers juga tidak dapat menjadi mediator antara 11 itu dengan Kominfo.

Akhirnya pada Minggu (8/1/2017) publik ramai-ramai mengkampanyekan anti berita hoax di sejumlah daerah. Salah satunya Kota Bandung, yang dihadiri istri Wali Kota Bandung, Atalia Kamil di Car Free Day Dago. Dalam kesempatan tersebut, Atalia juga menandatangani piagam masyarakat Bandung Anti Hoax.

Piagam ini berisikan ajakan agar masyarakat mengurangi penyalahgunaan media sosial, menggalang kekuatan seluruh elemen bangsa untuk mengurangi pesan bernada kebencian, mengolaborasikan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama melawan hoax.

Menurut Atalia, adanya gerakan tersebut akan membantu masyarakat lebih kritis dan cermat dalam menerima informasi. Lalu agar tidak menilai suatu masalah dari satu sudut pandang saja. Sehingga, dapat menjadikan masyarakat lebih aman dan tidak mudah terprovokasi.

Dalam menyikapi hal demikian, ada beberapa cara bisa dilakukan. Pertama, cross check judul berita yang provokatif. Melakukan cross check berita dapat menggunakan mesin pencarian seperti Google, untuk memastikan berita itu benar atau tidak. Usahakan tidak hanya memeriksa berita pada satu situs saja, melainkan cek juga situs berita lain agar dapat memperoleh kesimpulan.

Kedua,perhatikan alamat portal berita. Apabila menemukan atau membaca berita pada situs yang tidak terdaftar di Dewan Pers, sebaiknya lebih berhati-hati dan jangan terlalu mempercayainya. Ketiga, cek foto berita. Untuk mengetahui sumber foto itu hoax atau tidak, dapat dilakukan dengan download foto pada berita tersebut, lalu buka Google images, kemudian geser (drag) foto tersebut ke mesin pencarian Google images.

Melihat kondisi dan fenomena saat ini, kemampuan literasi media dirasa dibutuhkan para era saat ini. Menurut buku Komunikasi Massa (Elvinaro Dkk: 2014) menyebutkan bahwa literasi media adalah kemampuan berpikir secara kritis dalam menghadapi berbagai jenis media dari video musik dan web, hingga penematan produk pada sebuah film. Selain itu, literasi media merupakan proses analisis dan pembelajaran atas pesan-pesan yang disampaikan melalui media, baik cetak, audio, video, atau pun multimedia.

Literasi media mencakup enam hal di antaranya, kemampuan mengkritik media, kemampuan memroduksi media, kemampuan mengajarkan tentang media, kemampuan mengeksplorasi sistem pembuatan media, kemampuan mengeksplorasi berbagai posisi, dan kemampuan berpikir kritis.

Sumber bacaan : Detik.com dan buku Komunikasi Massa
Powered by Blogger.
Back To Top